star's singing...

barusan ngubek2 blog di fs dan menemukan ini...ntah dah berapa lama ngga dipublish. sejak 15 feb 2007. ih dah lama banget yah..hehehehe..enjoy it...


di saat manusia mempertanyakan keputusannya sendiri dan memilih untuk diam sejenak memandang jalan yang telah ia lewati selama ini. hatinya diam beku bagai gelombang laut yang tenang di cakrawala.

diamnya bagai gelombang yang dapat pecah sewaktu - waktu. kecuali sang ombang berbaik hati menenangkan dirinya. membiarkan manusia melihatnya indah bagai lukisan tak bertuan.

indah tapi tak mudah dijamah apalagi ada untuk disepelekan. apa yang tersembunyi di sana tetap diam di sana. laut tak sebaik itu untuk membuka dirinya bagi orang yang memandangnya. di balik indahnya tersimpan banyak tanda tanya dan kegelapan yang tak pernah tembus oleh cahaya.

sekuat apapun matahari berusaha untuk masuk ke sana. laut menyimpan misterinya sendiri. bagi yang membuka diri, sebagian kecil dari dirinya. laut menutup sisanya. menyisakan tanda tanya itu masih ada di sana. menunggu jawaban yang tak akan datang.

layaknya orang yang berdiam jauh di dalam lubuk hatinya. yang menguncinya dan membuang anak kuncinya. ia yang hanya ingin ada sendiri baginya. ia yang tak akan pernah mampu untuk membuka seluruh ruang di sana. tak mampu. tak mau. ia yang duduk diam sendiri. entah menunggu apa dan siapa.

di persimpangan hati ia berdiam. menunggu datangnya langkah pertamanya. entah jalan mana yang akan ia lewati. semuanya memiliki arti tersendiri. bagi hatinya yang memang tidak pernah sembuh.

ia pesakitan. ia tak ingin menyembuhkan dirinya. ia nyaman dengan segala kesendiriannya. ia tak mau merubuhkan sejuta tembok yang telah ia bangun selama ini.

manusia sendirian karena ia membangun tembok, bukannya jembatan untuk menghubungkan dunia luar dengan dirinya. kenapa tembok? jembatan mudah untuk digunakan. siapa saja bisa ke sana. mudah datang begitu juga perginya. berlalu meninggalkan jejak yang entah berapa lama baru akan hilang. seribu langkah mereka di hati entah berapa yang menghancurkan. belum cukupkah derita luka selama ini?

bagai duri bunga mawar. bunganya indah. terlihat indah. namun berduri. sungguhkah ia ingin dianggap bagai mawar? indah namun berbahaya. kalaupun berbahaya, seberapa besar bahayanya?

sejauh mana ia membuka pintu bagi mereka yang mengetuk? seberapa jauh ia membangun jalan bagi mereka untuk lewat? satu pertanyaan tak terjawab. ketakutan menghalangi untuk berpikir. segala luka dan perih selama ini menahan mulutnya untuk bicara.

memanggil orang lain dengan segenap sayang yang ia punya. kalaupun sayang itu masih ada di sana. bagai melepas anak - anak di tengah riuhnya dunia. akankah ia bertahan? satu yang terasa sulit adalah melihatnya hancur di sana. sedangkan aku sudah tidak ingin ada di sana.

di persimpangan hati ia berdiam. pada sunyi ia bertanya. pada sepi ia berteriak. baginya jawaban itu ada. namun entah mengapa begitu sulit didapat.

hati manusia bagai cakrawala. indah. luas. tak terdefinisi. tak berbatas. begitu abstrak. absurb.

sungguhkah dia ada untuknya? sungguhkah hatinya hanya baginya? bagi satu orang yang mencari dan sekarang mempertanyakan apa yang ada di hatinya. pada bimbang ia berpegang. bodoh. manusia memang bodoh. tak dapat disangkal.

entah pada apa lagi ia berpaling. luka di sana bertambah seiring berjalannya waktu. hati itu entah berbentuk apa. masihkah dapat ia mencintai sebagaimana orang mencintainya? apakah itu cinta? apakah itu asli? sejuta tanda tanya ada di sana.

bagai hujan yang terus turun ke bumi. membuat sekitarnya basah kuyup oleh sirnanya harapan. membuatnya tenggelam di dalam hatinya sendiri. siapakah dia sesungguhnya? ksatriakah? atau hanya seorang putri yang tidak dapat disakiti? seorang pengecut yang selalu pergi meninggalkan kesusahannya.

dan dia ingin berteriak pada langit. entah siapa yang akan menjawab. segala luka dan bimbang berdiam di sana. menunggu untuk keluar melepaskan diri dari penciptanya.

sungguhkah penciptanya akan diam saja? entah. satu pertanyaan berjuta jawaban menunggu untuk ditemukan. jawaban yang akan datang dengan segala tanya di bibirnya. dia berdiam di tempatnya. mengharapkan sinar bulan meneranginya.

baginya dunianya indah untuk ditinggali. terkadang ia tak ingin pergi dari sana. tapi dunia memaksanya keluar. sejenak untuk bertukar senyum. segala pikiran dan rasanya berkumpul di dunianya. yang tidak semua orang boleh masuk. ia pemilih. ia egois. tak ada yang boleh masuk tanpa seijinnya. atau orang itu akan dikeluarkan secara paksa. entah bagaimana caranya.

pada bimbang ia bergantung. pada tanya ia berdiam.

Comments

Popular posts from this blog

Pirate Radio (The Boat that Rocked)

Horton Hears a Who!

bubbly by colbie caillant