look at the sky and see what's there
dengan segala yang dia punya dia mencoba meraih
apa yang selama ini ingin dia raih
walau dia tahu tangannya tak sampai
dan kakinya tak melayang bersamanya
apa yang selama ini dilihatnya begitu indah
masih, dia masih indah di sana
apa yang selama ini dirasanya
tempatnya berpulang
dan kemana langkahnya menuju
masih, masih ada disana
semua apa yang dia lihat dan rasa
semuanya, tak bercacat
hanya satu bahwa dia tak akan pernah menggapai
bahwa tidak akan pernah dia sampai
karena setiap kali dia ingin melangkah
jalan tertutup di hadapannya
membuatnya berhenti
dan menatap semuanya dari jauh
tanpa bisa melakukan apapun
kala yang lain datang dan lewat di sisinya
bagai dia hanya ornamen indah di pintu gerbang
dan lewat
sampai pada tujuannya
dan tinggal di sana
matanya menatap jauh
kala dia tahu harapannya habis
dan kala dia tahu dirinya ingin pergi
dari tempat dia menitipkan asanya
dari tempat dimana dia selalu berpulang
kini dia tahu dirinya harus pergi
dan dia masih tidak ingin pergi
bukan karena dia tidak bisa
dia hanya tidak tahu dia berada dimana
dan kemana dirinya akan melangkah
karena dalam sekejab dirinya hanya dibekali
dengan hatinya dimana dia harus belajar merasakan
dan dengan matanya dimana dia harus belajar melihat
dan dengan telinganya dimana dia harus belajar mendengar
dan dengan kakinya dimana dia harus belajar berjalan
dan dengan tangannya dimana dia harus belajar menggapai
namun dia bagai orang lumpuh tak berdaya
melupakan semua yang dia punya
dan menatap segala yang menghilang dari dirinya
setiap kali dia ingin memanggil raganya kembali
seakan lidahnya kelu dan dia hanya terdiam
menatap langit dan menyerah
pada apa yang mengikatnya tanpa terlihat
pada musuh terbesarnya
yang selama ini menang
yang selama ini bertakhta
dirinya yang menutup mata
dan menulikan telinganya
dan mematikan rasanya
apa yang selama ini ingin dia raih
walau dia tahu tangannya tak sampai
dan kakinya tak melayang bersamanya
apa yang selama ini dilihatnya begitu indah
masih, dia masih indah di sana
apa yang selama ini dirasanya
tempatnya berpulang
dan kemana langkahnya menuju
masih, masih ada disana
semua apa yang dia lihat dan rasa
semuanya, tak bercacat
hanya satu bahwa dia tak akan pernah menggapai
bahwa tidak akan pernah dia sampai
karena setiap kali dia ingin melangkah
jalan tertutup di hadapannya
membuatnya berhenti
dan menatap semuanya dari jauh
tanpa bisa melakukan apapun
kala yang lain datang dan lewat di sisinya
bagai dia hanya ornamen indah di pintu gerbang
dan lewat
sampai pada tujuannya
dan tinggal di sana
matanya menatap jauh
kala dia tahu harapannya habis
dan kala dia tahu dirinya ingin pergi
dari tempat dia menitipkan asanya
dari tempat dimana dia selalu berpulang
kini dia tahu dirinya harus pergi
dan dia masih tidak ingin pergi
bukan karena dia tidak bisa
dia hanya tidak tahu dia berada dimana
dan kemana dirinya akan melangkah
karena dalam sekejab dirinya hanya dibekali
dengan hatinya dimana dia harus belajar merasakan
dan dengan matanya dimana dia harus belajar melihat
dan dengan telinganya dimana dia harus belajar mendengar
dan dengan kakinya dimana dia harus belajar berjalan
dan dengan tangannya dimana dia harus belajar menggapai
namun dia bagai orang lumpuh tak berdaya
melupakan semua yang dia punya
dan menatap segala yang menghilang dari dirinya
setiap kali dia ingin memanggil raganya kembali
seakan lidahnya kelu dan dia hanya terdiam
menatap langit dan menyerah
pada apa yang mengikatnya tanpa terlihat
pada musuh terbesarnya
yang selama ini menang
yang selama ini bertakhta
dirinya yang menutup mata
dan menulikan telinganya
dan mematikan rasanya
Comments