The Mortal Instruments - City of Bones by Cassandra Clare

Apa yang akan kau lakukan kalau melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain?

Hal ini terjadi pada seorang remaja bernama Clarissa, yang akrab dipanggil Clary. Secara kasatmata Clary adalah remaja pada umumnya, tidak terlalu istimewa, tidak terlalu cantik (menurut pikirannya), mempunyai seorang teman laki – laki sepantaran dirinya yang sudah dikenalnya sejak kecil bernama Simon, hidup bersama ibunya yang seorang pelukis, sementara ayahnya meninggal sebelum ia dapat mengingat apapun tentang beliau.

Segalanya berubah ketika Clary menyadari dia bisa melihat hal – hal yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Clary bisa melihat menembus pesona yang biasanya tidak bisa ditembus oleh fana lainnya. Berawal dari satu kejadian yang menuntun pada kejadian – kejadian berikutnya, hidup Clary benar – benar berubah. Dari kehidupannya yang sangat biasa, sekarang dia menjadi bagian dari kehidupan yang berkaitan dengan iblis dan dunia bawah, pemburu iblis yang disebut Pemburu Bayangan atau Nephilim, rune yang dirajahkan ke tubuh Pemburu Bayangan sebelum mereka beraksi, dan banyak hal ajaib lainnya.

Clary mengenal Jace, seorang Pemburu Bayangan yang sangat handal. Bersama Jace, Clary berjuang untuk mencari ibunya yang diculik. Selama perjalanan menemukan ibunya, Clary mengalami banyak kejadian dan mengetahui banyak fakta tentang ibu dan dirinya sendiri yang selama ini tidak pernah ia bayangkan. Novel ini ditutup dengan terungkapnya sebuah fakta yang sangat mengejutkan tentang dirinya dan Jace.

Mengapa ibu Clary diculik? Siapakah diri Clary sebenarnya? Bagaimanakah hubungan Clary dengan Jace, maupun dengan Simon? Semua pertanyaan tersebut dapat terjawab dalam paragraf – paragraf di dalam novel ini.

The Mortal Instruments : City of Bones karangan Cassandra Clare menambah deretan novel bertemakan dunia fantasi yang dikemas dalam kehidupan modern. Jalan cerita dan tokoh – tokohnya cukup menarik untuk diikuti meskipun terkadang alurnya dapat dibilang agak lambat di beberapa bagian. Bagian unik dari novel ini adalah kita bisa menemukan mulai dari iblis, manusia keturunan malaikat yang disebut Nephilim atau Pemburu Bayangan, warlock, peri, vampir hingga manusia serigala dalam satu novel.

Membaca novel ini seperti membaca campuran beberapa bagan dari novel Twilight, Percy Jackson and the Olympians, dan Harry Potter. Vampir dan manusia serigala yang bermusuhan mengingatkan saya tentang Twilight. Seorang remaja yang tidak mengetahui dirinya memiliki kelebihan sebelum orang tuanya diculik dan memulai petualangan demi menyelamatkan orang tuanya mengingatkan saya pada seri Percy Jackson and the Olympians, dan rune yang dirajahkan ke badan Pemburu Bayangan sebelum beraksi mengingatkan pada seri Harry Potter karena saya agak jarang melihat rune dibahas dalam sebuah novel.

Pada beberapa bagian awal saya merasa agak bosan dengan ceritanya, tetapi semakin saya menuju ke halaman – halaman selanjutnya, semakin seru juga ceritanya. Dengan banyaknya halaman novel yang mencapai sekitar 650 halaman, Anda boleh yakin untuk mendapat cerita dan deskripsi detil tentang tokoh maupun kejadian – kejadian yang terjadi di dalam dunia itu. Hingga akhirnya saya menamatkan novel ini dan merasa ceritanya cukup menarik untuk dinikmati dan layak ditunggu kelanjutan dari seri The Mortal Instruments ini. Selamat menikmati dunia Pemburu Bayangan bersama Clary dan Jace. ;)

Judul buku
The Mortal Instruments - City of Bones

Pengarang
Cassandra Clare

Penerbit
Ufuk Press

Bulan Terbit
Maret 2010

Teks Bahasa
Bahasa Indonesia

Jumlah Halaman
664

Harga

Rp. 89.900

Comments

Popular posts from this blog

Pirate Radio (The Boat that Rocked)

bubbly by colbie caillant

the sisterhood of the traveling pants 2