dan dia terbang..terbang..terbang..

lewati malamnya yang datang kala hatinya berteriak. kala hujan turun deras menyirami dunia. dengan butirannya dia mengamuk. dengan tetesnya dia membelah. mencari membeku beputar. bagai ombak besar di lautan yang siap menghadang dan menghempaskamu jauh ke dasarnya. di mana kau terperangkap selamanya. dalam gelap. dalam dingin. dalam ketiadaan. maka ia terbang...terbang..terbang..menjauh mencari kenangannya. mencari indahnya. mencari bahagianya. dan di mana - mana ia hanya berputar di antara gelap dan kemudian tersesat. ia terbang..terbang..terbang..mencari cahayanya. mencari jalannya keluar dari segala yang membelenggunya dalam indah yang hanya semu. dalam tenang yang hanya kegilaan. ia bukan yang terkuat yang pernah ada. ia bukan yang terindah yang pernah bertakhta. ia adalah ia. yang ada karena ada itu sendiri. yang hidup karena hidup itu sendiri. yang tidak bisa dipahami karena tidak ada pengertian itu sendiri. ia bukan karya mahasempurna tak bercacat yang memerintah di puncak dunia. ia bukan seorang permaisuri bergelimang harta yang duduk diam di singgsananya. ia berjuang. mencari. terluka. bangun. merintih. berteriak. menangis. tertawa. dalam hidupnya. dia adalah dia. yang bukan seorang yang terindah, bukan seorang yang terkuat, bukan sang mahasempurna, bukan seorang permaisuri, bukan..bukan.bukan! dia hanyalah dia. yang hidup di tengah kegilaan yang pernah ada. yang tinggal di tengah medan perangnya setiap hari. yang menangis kala terjatuh. yang tertawa kala ia bangkit kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Pirate Radio (The Boat that Rocked)

bubbly by colbie caillant

A piece of wisdom